Jenis-jenis Mitos

Sebagaimana sudah pernah kami jelaskan bahwa mitos (myths) merupakan salah satu jenis cerita lama yang sering dikaitkan dengan dewa-dewa atau kekuatan-kekuatan supranatural yang lain melebihi batas-batas kemampuan manusia. Menurut Burhan Nurgiyantoro mitos merupakan sesuatu yang diyakini bangsa atau masyarakat tertentu yang pada intinya menghadirkan kekuatan-kekuatan supranatural.

Mitos berbicara tentang hubungan manusia dengan dewa-dewa, atau antardewa, dan itu merupakan suatu cara manusia menerima dan menjelaskan keberadaan dirinya yang berada dalam perjuangan tarik-menarik antar kekuatan baik dan buruk.

Mitos juga sering dikaitkan dengan cerita tentang berbagai peristiwa dan kekuatan, asal-usul tempat, tingkah laku manusia, atau sesuatu yang lain. Ia hadir dengan menampilkan cerita yang menarik, yang mengandung aksi, peristiwa, ber-suspense tinggi dan juga berisi konflik kehidupan.

Kebenaran cerita mitos itu sendiri patut dipertanyakan, terutama lewat sudut pandang rasional dewasa ini, tetapi masyarakat pada umumnya menerima kebenaran itu tanpa mempertanyakan kembali. Menurut Burhan Nurgiyantoro kenyataan bahwa mitos muncul pada tiap masyarakat dan atau kultur berkaitan dengan kebutuhan masyarakat yang bersangkutan untuk menjawab persoalan yang tidak diketahuinya. Ia hadir untuk memenuhi dan memuaskan rasa ingin tahu, memenuhi kebutuhan religi yang dipergunakan untuk mengatur kehidupan. Oleh karena itu, mitos paling tidak pada awalnya dipandang sebagai sesuatu yang keramat dan baru kemudian menjadi cerita rakyat yang diwariskan secara turun temurun.

Mitos sering dikaitkan dengan cerita yang bersifat religius dan spiritual. Hal ini juga dikemukakan oleh Burhan Nurgiyantoro, dengan menyitir pendapat Hamilton, bahwa mitos merupakan sebuah kebenaran, kebenaran yang diyakini oleh masyarakat. Ia memberikan semacam tuntunan dan berkekuatan spiritual kepada masyarakat. Ia sengaja dikreasikan masyarakat pada waktu itu untuk memahami keajaiban dan keagungan semesta.

Burhan Nurgiyantoro mengemukakan bahwa mitos memandang realitas sebagaimana halnya dengan mimpi, ia berbicara tentang kejiwaan dan kehidupan kita. Jika dilihat sudut luarnya sajha, alur ceritanya saja, mitos bersifat fantastik, kurang dapat diterima secara logika, tetapi inti dalamnya adalah suatu kebenaran.

Jadi, berdasarkan kenyataan bahwa kehidupan masyarakat diikat oleh keyakinan terhadap mitos, mitos tetap dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan psikologis yang paling dalam. Hal itu tidak saja berkaitan dengan kebutuhan pemahaman atau budaya, tetapi juga berkaitan dengan perspektif histori, kultural, estetis, dan spiritual.

Mitos dapat dipandang sebagai sebuah kebanggaan, kebanggan masyarakat bahwa mereka mempunyai sejarah masa lalu yang dalam banyak hal dipandang sebagai wujud kebesaran, dan kini dipandang sebagai salah satu bentuk identitas bangsa yang penting.

Jenis mitos Mitos dapat dibedakan ke dalam beberapa kategori berdasarkan sudut pandang tertentu. Mitos dapat kita bedakan ke dalam tiga jenis berdasarkan isi yang dikisahkan, yaitu mitos penciptaan (creation myths), mitos alam (nature myhts), dan mitos kepahlawanan (hero myths). Disamping itu, ada juga yang terkait dengan sejarah maka kiranya perlu ditambahkan satu jenis lagi, yaitu mitos sejarah.

1. Mitos penciptaan
Mitos penciptaan (creation myths) atau disebut juga mitos asli (origin myths) adalah mitos yang menceritakan dan atau menjelaskan awal mula kejadian sesuatu. Contohnya di kalangan masyarakat Jawa juga terdapat sebuah mitos yang mengisahkan terjadinya berbagai tempat tertentu, misal mitos terjadinya Gunung Merapi, kabut yang mengelilingi Gunung Merapi itu, kejadian binatang tertentu, dan lain-lain.

Mitos yang berasal dan hidup di Jawa banyak yang berkaitan dengan dewa-dewa tokoh wayang. Wayang adalah cerita tradisional Jawa yang paling tua, bahkan telah ada sejak zaman prasejarah., maka wajar jika tokoh-tokoh wayang itu menjadi mitos dan legenda. Contohnya misal, mitos tentang Dewi Sri –yang Dewi kesuburan itu- yang turun ke dunia dan dikejar-kejar oleh Kala Gumarang yang kemudian dikutuknya menjadi babi hutan, dan bani hutan sampai kini suka merusak tanaman, khususnya padi, sebagai bentuk pembalasan kepada Dewi Sri, mitos Kejadian Gua Kiskenda di barat Yogyakarta, dan lain-lain.

2. Mitos alam
Mitos alam (nature myths) adalah cerita yang menjelaskan hal-hal yang bersifat alamiah seperti formasi bumi, pergerakan matahari dan bumi, perbintangan, perubahan cuaca, karakteristik binatang, dan lain-lain. Cerita wayang dari Jawa banyak menampilkan mitos jenis ini, misalnya Batara Wisnu adalah dewa penjaga alam, Batara Bayu dewa angin, Batara Brama dewa api, Batara Baruna dewa laut, Batara Kamajaya-Dewi Ratih dewa-dewi cinta, dan lain-lain.

Menurut mitos ini bahwa di tangan para dewa penguasa alam tersebut, wilayah alam tertentu akan tunduk. Misalnya api akan tunduk kepada Batara Brama. Cerita tentang Nyai Rara Kidul (Ratu Laut selatan) yang mampu menaklukkan laut yang terkenal dengan gelombangnya yang ganas dalam mitos masyarakat Jawa dapat dimasukkan ke dalam mitos jenis ini. Dalam mitos ini diceritakan antara Nyai Rara Kidul mampu memerintahkan gelombang sebagaimana yang dikehendakinya.

3. Mitos kepahlawanan
Mitos kepahlawanan (hero myths) adalah mitos yang mengisahkan seorang tokoh yang menjadi pahlawan karena kualifikasi dirinya memiliki keajaiban tertentu di luar nalar kemanusiaan. Jadi, tokoh cerita yang ditampilkan adalah tokoh yang memiliki kekuatan supranatural, keajaiban, atau kualifikasi lain sebagaimana yang dimiliki dewa-dewa, atau manusia setengah dewa, yang dikisahkan dalam perjalanan hidupnya luar biasa.

Di cerita Yunani klasik dikenal adanya nama Hercules, putra Zeus, raja para dewa, dengan perempuan bukan dewa, yang memiliki kesaktian luar biasa yang berjaung melawan kejahatan.

4. Mitos sejarah
Mitos ini merupakan mitos yang hubungannya dengan peristiwa sejarah, peristiwa dan tokoh yang benar-benar ada dan terjadi. Jadi, ia merupakan gabungan antara cerita mitos dengan tokoh dan peristiwa sejarah. Tokoh dan sebagian peristiwanya dapat ditemukan dalam sejarah, namun sebagian peristiwa yang lain sulit dibuktikan kebenarannya dan bahkan kurang dapat diterima logika biasa.

Jadi, mitos sejarah pada umumnya hadir dengan maksud untuk mendewakan tokoh sejarah yang bersangkutan tentang kesaktian, kemampuan, kebijakan, atau kualifikasi kepribadian yang lain. Contoh mitos sejarah Panembahan Senapati, pendiri dan raja pertama kerajaan Mataram, merupakan salah satu tokoh sejarah yang banyak dikaitkan mitos karena kemampuan, kesaktian, dan kebijakannya sebagai raja.

Semoga bermanfaat, Amin Ya Alloh Ya Robbal 'Alamin!

Posting Komentar

0 Komentar