Mite merupakan bentuk dongeng yang menceritakan hal-hal gaib seperti cerita tentang dewa, peri, dan lain-lain. Sage adalah cerita dongeng tentang kepahlawanan, keperkasaan, atau kesaktian seperti cerita dongeng kesaktian Prabu Kian Santang atau Cerita Kang Parmin Pendekar Sakti Dari Gunung Sembung.
Fabel merupakan dongeng tentang binatang yang bisa berbicara atau bertingkah laku seperti manusia, seperti dongeng Sang Kancil dan Buaya. Legenda merupakan bentuk dongeng yang menceritakan tentang suatu pristiwa mengenai asal usul suatu benda atau pun tempat, seperti dongeng Situ Bagendit.
Cerita jenaka merupakan cerita yang berkembang dalam masyarakat yang bersifat komedi serta dapat membangkitkan tawa, seperti dongeng Si Kabayan. Cerita pelipur lara biasanya merupakan bentuk cerita yang bertujuan untuk menghibur para tamu dalam suatu perjamuan dan diceritakan oleh seorang ahli cerita seperti wayang yang diceritakan oleh seorang dalang, contoh di Tatar Pasundan, seperti dongeng Puragabaya Raden Banyak Sumba.
Sedangkan cerita perumpamaan merupakan bentuk dongeng yang mengandung kiasan/ibarat nasihat-nasihat, yang bersifat mendidik contoh dongeng seorang Haji pelit. Cerita daerah ialah cerita yang tumbuh dan berkembang di suatu daerah.
Dongeng Sunda seperti dongeng pada umumnya, biasanya mengandung lima unsur intrinsik yaitu tema, alur, penokohan, latar, amanat. Tema adalah gagasan (ide) pokok dari cerita dan merupakan patokan untuk membagun suatu cerita.
Alur merupakan jalan cerita yang diurutkan besarkan sebab-akibat atau pun besarkan urutan waktu. Penokohan merupakan proses penampilan tokoh dengan pemberian watak, dan sifat. Latar merupakan salah satu unsur pembentuk cerita yang menunjukan di mana dan kapan rangkaian-rangkaian cerita itu terjadi. Sedangkan Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan pengerang kepada pembaca melalui cerita yang dibuatnya.
Semoga bermanfaat, Amin Ya Alloh Ya Robbal 'Alamin!
0 Komentar