Pesan Moral Pahlawan Tersampaikan Dengan Dongeng

Dongeng merupakan salah satu media yang dipandang efektif untuk menyampaikan pesan kepada anak-anak (bahkan kepada orang dewasa) melalui cerita yang menghibur.

Penyampaian pesan sejarah yang dirasa hanya menghafal terasa sangat sulit untuk sebagian anak bahkan orang dewasa, oleh karena itu kita harus bisa memilih metode dongeng untuk menyampaikan pesan moral pahlawan dengan tujuan memperkenalkan sejarah sehingga dapat menumbuhkan jiwa dan semangat nasionalisme kepada generasi penerus bangsa.

Bacaan yang bersisikan cerita/dongeng perlu kita perhatikan juga. Sebagaimana kita maklumi bahwa perkembangan teknologi dan informasi memengaruhi berbagai hal, termasuk perkembangann sikap dan perilaku manusia. Sering kali media teknologi informasi menjadi faktor yang berperan dalam dunia anak-anak. Perkembangan media informasi tersebut memengaruhi minat dan motivasi membaca pada diri anak-anak.

Bacaan anak-anak di Indonesia belum menjadi tuan rumah bagi pembaca anak-anak, khususnya bacaan lokal. Banyaknya bacaan terjemahan dengan penyajian yang lebih bervariatif menjadi pilihan bagi banyak anak-anak. Kelangkaan penulis bacaan lokal menjadi salah satu penyebabnya. Nilai jual yang sulit juga menjadi alasan bagi penerbit untuk mengeluarkan bacaan lokal.Berbagai upaya telah dilakukan demi terciptanya bacaan lokal yang dapat memenuhi keinginan dan kebuthan pembaca anak-anak. Perkembangan diri anak yang sesuai dengan budaya Indonesia merupakan tujuan bagi upaya semacam itu.

Masih sulit ditemukan bacaan anak-anak lokal yang sesuai dengan keinginan mereka, seperti yang ada dalam bacaan terjemahan. Namun, kebutuhan akan bacaan lokal mulai dapat dipenuhi dengan munculnya penulisan kembali cerita rakyat Indonesia menjadi bacaan anak-anak. Misalnya, bacaan dongeng Dewi Andarini, Banta Berensyah, Putri Tandampalik, Raja Kobubu, dan Putri Papu.

Dua masalah pokok yang dibahas dalam penelitian ini adalah :

(1) bagaimana penyajian struktur alur, struktur penokohan, dan penggambaran latar dalam dongeng Dewi Andarini, Banta Berensyah, Putri Tandampalik, Raja Kobubu, dan Putri Papu;

(2) bagaimana unsur tokoh dan alur memengaruhi pengembangan tema dalam dongeng Dewi Andarini, Banta Berensyah, Putri Tandampalik, Raja Kobubu, dan Putri Papu.

Penelitian ini menggunakan pendekatan struktural. Analisis dilakukan dengan mengkaji fungsi dan hubungan antarunsur intrinsik fiksi yang berkaitan. Hal itu dilakukan dengan menginterpretasi isi cerita. Interpretasi dilakukan dengan menganalisis frasa atau kalinat, cakapan, uraian, dan gambar yang berhubungan dengan tokoh, latar, alur, dan tema cerita. Hasil analisis akan dipaparkan dengan uraiannya dan menghubungkannya dengan gambar sehingga diketahui pearan tokoh, latar, dan alur terhadap pengembangan tema yang terdapat dalam dongeng Dewi Andarini, Banta Berensyah, Putri Tandampalik, Raja Kobubu, dan Putri Papu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyajian ruang dalam dongeng Dewi Andarini, Banta Berensyah, Putri Tandampalik, Raja Kobubu, dan Putri Papu sangat membantu perkembangan karakter tokoh dan jalannya cerita. Hal tersebut juga berperan dalam pengembangan tema yang mengangkat sikap dan perilaku manusia, yaitu kebaikan, rela berkorban, kegigihan, serta hubungan antara ayah dan anak. Semua itu dilukisan dengan sederhana dan menggunakan gambar sebagai pendukung teks ceritanya. Pemberdayaan kembali cerita lokal tersebut dapat menjadi alternatif bacaan bagi anak-anak.

Semoga bermanfaat, Amin Ya Alloh Ya Robbal 'Alamin!


Sumber:
- kemdikbud.go.id

Posting Komentar

0 Komentar